Kamis, 20 Maret 2014

MALAYSIA DIEJEK PUBLIK CHINA KARNA PLIN PLAN SOAL MH370

TEMPO.CO, Beijing - Kerabat penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 asal Cina menyuarakan kemarahan mereka, Senin, 17 Maret 2014. Mereka menuduh pemerintah Malaysia hanya membual dan plin-plan soal hilangnya pesawat itu.

"Hanya pemerintah Malaysia yang mengetahui kebenarannya. Mereka telah membual sejak awal," kata Wen Wancheng, salah seorang dari mereka, seusai pertemuan dengan para pejabat maskapai penerbangan itu di Beijing. Hari ini pencarian MH370 memasuki hari ke-10.

"Anda menyembunyikan keberadaan pesawat itu dari awal dan setelah tujuh sampai delapan hari, apakah Anda menemukannya? Delapan hari adalah waktu terbaik untuk memulai penyelamatan," ujar pria 63 tahun dari Provinsi Shandong ini. Salah satu anaknya berada di dalam penerbangan itu.

Kerabat penumpang pesawat yang lain mengatakan pertemuan dengan perwakilan Malaysia Airlines hari itu sia-sia. "Tentu saja tidak ada informasi yang berguna bagi kita," katanya.

Kritik yang lebih pedas datang dari media pemerintah Cina dan pengguna media sosial. Terutama, setelah pada Sabtu lalu Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan penerbangan telah dialihkan dengan sengaja dan pesawat terbang selama beberapa jam setelah meninggalkan jalur penerbangan yang dimaksudkan.

Dua-pertiga penumpang Malaysia Airlines adalah warga Cina. Beijing sejak awal telah mengkritik Malaysia soal kepelitan Negeri Jiran dalam hal berbagi informasi, apalagi di tengah kekhawatiran bahwa pesawat telah dibajak.

Dalam sebuah editorialnya, surat kabar China Daily mempertanyakan waktu pengumuman yang datang lebih dari seminggu setelah pesawat menghilang. "Informasi yang kontradiktif dan dikeluarkan sedikit demi sedikit menyebabkan upaya pencarian menjadi sulit dan hilangnya pesawat menjadi makin misterius," tulis surat kabar itu. Editorial ini diakhiri dengan nada tanya sedikit meledek, "Apa lagi yang Anda diketahui tapi belum dibagi kepada dunia?"

Yao Shujie, pimpinan School of Contemporary Chinese Studies di University of Nottingham, menulis dalam sebuah opini di surat kabar Global Times milik pemerintah Cina bahwa "pemerintah Malaysia telah kehilangan otoritas dan kredibilitasnya karena respons yang kacau atas hilangnya MH370."
"Kurangnya kekuatan dan pengalaman dalam menangani insiden nasional telah meninggalkan pemerintah Malaysia tak berdaya dan kelelahan menyangkal segala macam rumor," tulis Yao. Dia menambahkan, jika pencarian tetap sia-sia bahkan setelah informasi terbaru dikeluarkan, sebaiknya Malaysia menyerahkan komando operasi penyelamatan pada dunia internasional.

Hilangnya pesawat itu tetap menjadi topik yang paling hangat yang diperdebatkan di situs jaringan sosial populer Cina, Weibo. Banyak pengguna Weibo, Twitter-nya Cina, menggemakan kekhawatiran atas informasi terbaru pemerintah Malaysia. "Mengapa baru sekarang mereka bilang hilangnya pesawat karena kesengajaan? Kau sedang menyembunyikan apa?" tulis seorang pengguna Weibo.

Pengguna Weibo lainnya tampak betul-betul kecewa dengan Malaysia. "Mereka tak bisa diandalkan. Aku tak berencana lagi untuk bepergian ke sana di masa yang akan datang," katanya.

Kementerian Luar Negeri Cina melalui juru bicaranya, Hong Lei, mengatakan pihaknya berharap Malaysia akan lebih mengkoordinasikan semua upaya pencarian dan memberikan informasi yang komprehensif dan akurat kepada semua pihak. "Kami tidak akan mengurangi kekuatan pencarian kami," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.thank's