Selasa, 18 Maret 2014

MAYORITAS WARGA JAKARTA MENYETUJUI JOKOWI NYAPRES (SURVEY)

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai bakal calon presiden PDI Perjuangan di Pilpres 2014 menuai pro dan kontra, khususnya di Jakarta. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak Jokowi meninggalkan tugasnya di Ibu Kota. Bagaimana peta pro-kontra pencapresan Jokowi itu?
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas warga Jakarta mengaku mendukung pencalonan Jokowi sebagai Presiden periode 2014-2019. Survei ini digelar pada Januari hingga Februari 2014 atau sebelum Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menetapkan Jokowi sebagai capres.


"Sebanyak 36 persen warga DKI mengaku cukup setuju dan 33 persen mengatakan sangat setuju (pencapresan Jokowi)," kata Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan survei "Pro Kontra Seputar Pencalonan Jokowi Di Mata Pemilih" di kantornya, Cikini, Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Hasil survei lainnya, sebanyak 17 persen responden mengatakan kurang setuju dengan pencapresan Jokowi dan 10 persen lainnya mengaku tidak setuju sama sekali. Sementara 4 persen warga menyatakan tidak tahu.
Burhanuddin mengatakan, tingginya dukungan tersebut akibat persepsi positif warga DKI terkait kinerja Jokowi selama 1,5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kuatnya Jokowi ini karena dia memiliki modal politik yang sangat kuat karena baru menjadi gubernur," tandasnya.
Survei tersebut mengambil sampel 400 responden di Jakarta. Berdasarkan jumlah sampel ini diperkirakan margin of error sekitar 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen. Metode survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan satu pewawancara bertugas di satu kelurahan yang terdiri dari 10 responden. Survei ini dilakukan oleh Indikator bekerja sama dengan Rumah Kebangsaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan blog ini.thank's